Skip to main content

Konsep ketuhanan dalam islam

Falsafah Ketuhanan Dalam Islam

Falsafah adalah suatu pengetahuan tentang kebenaran (knowledge
of truth) sedangkan pengertian agama adalah suatu ajaran yang benar, jadi
antara falsafah dengan agama terlihat adanya persamaan. Tujuan falsafah
menerangkan apa yang benar dan apa yang baik, sedangkan tujuan agama
itu sendiri adalah menjelaskan kebenaran dan kebaikan (haq dan khair),
yang benar pertama (al-haqqul awwalu atau the first truth)(Ali 2007:7). Menurut al-Kindi adalah Tuhan. Falsafah yang paling tinggi adalah falsafah
ketuhanan, sebagaimana al-Kindi mengatakan : Falsafah yang termulia dan
tertinggi adalah falsafah yang utama yaitu ilmu tentang kebenaran yang
menjadi sebab bagi segala yang benar. Sesuai dengan paham yang ada
dalam konsep Islam, Tuhan menurut al-Kindi adal pencipta. Alam
menurutnya bukan kekal di zaman dahulu (qadim), akan tetapi mempunyai
permulaan. Oleh karena itu, al-Kindi dalam konsepnya lebih dekat pada
falsafah Plutonus yang menyatakan bahwa yang Maha Satu adalah sumber
dari alam dan sumber dari segala yang ada (Nasution 1985 : 15)

B. Pengertian Tuhan
Tuhan adalah penyebab utama (choice prima), yang menciptakan
alam beserta isinya, yang Maha Esa dan menentukan perjalanan alam serta
awal dari segalanya. Menurut syariat Islam perkataan Tuhan diambil dari
kata Ilah yaitu untuk menyatakan berbagai objek yang dibesarkan atau
dipentingkan manusia.
Dalam Al-Qur'an, kata Ilah banyak sekali dijelaskan diantaranya adalah :
1. QS. : 45 (Al-Jatsiyah) ayat 23:
Artinya : Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadi hawa
nafsunya sebagai Tuhan”.
2. Tuhan adalah Dia sang Pencipta; QS. Al-An’am 6: 102; 59: 24; 13: 16
3. Tuhan Maha Pemelihara; QS. Al-An’am 6: 66; 6:102
4. Tuhan pemberi rizki. QS. Hud, 11: 6; 51: 58; 30:37
5. Tuhan tempat menyembah. QS. Al-qashas, 28: 70; 6: 66; 20: 14
6. Tuhan yang memiliki jagat timur dan barat. QS. Al-Baqarah, 2: 115
7. Tuhan Dia adalah Raja yang Maha Suci, Maha Perkasa, Maha Kuasa.
QS. 59: 23
8. QS. 28 (Al-Qashas) ayat 38 :
Artinya : …dan Fir'aun berkata “wahai pembesar kaum-ku aku tidak
mengetahui tuhan bagimu selain aku”.
Ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa perkataan ilah (Tuhan)
biasanya mengandung arti sebagai benda, baik abstrak (nafsu atau keinginan
pribadi maupun benda nyata, perkataan ilah dalam al-Qur'a, juga dipakai
dalam bentuk tunggal (mufrad : ilahun), ganda (mutsanna : ilaahaini) dan
banyak (jamak : aalihatun), bentuk nol (O) mustahil terjadi. Untuk dapat
memahami tentang defenisi Tuhan yang tepat berdasarkan logika al-Qur’an
adalah (Muratta 1997) :4
a. Tuhan sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sehingga manusia
merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya. Perkataan dipentingkan
menunjukkan / memberikan arti dapat dipuja, dicintai, diagungkan,
diharapkan memberikan segala kebaikan dan menghindar dari mara
bahaya dan kerugian.
b. Tuhan penyebab utama dari kejadian alam semesta, segalanya tunduk
terhadap perintah-Nya, bila perintah tuhan tidak dilaksanakan maka
akan menimbulkan mala petaka pada dirinya
Ibnu Tamiyah memberikan defenisi ilah yaitu “Allah” yang dapat
dipuja dengan kecintaan, tunduk kepada-Nya, tempat berpasrah ketika
dalam kesulitan, berdo’a dan bertaubat kepadaNya untuk kemaslahatan
diri, meminta perlindungan dari pada-Nya dan menimbulkan
ketenangan disaat mengingatNya dan terpaut cinta kepada-Nya.
Berdasarkan defenisi tersebut di atas dapat dipahami bahwa tujuan
mempunyai zat dan sifat serta berbentuk yang tidak sama zat dan sifat serta
bentuknya dengan makhluk (yang diciptakan-Nya), mustahil tuhan itu tidak
ada karena ada yang diciptakan-Nya berdasarkan logika al-Qur’an setiap
manusia berkehendak kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, sebagaimana
yang dinyatakan dalam satu kalimat tahlil yang berbunyi : La
ilaahaillallah” tiada tuhan yang layak dipuja, disembah melainkan Allah.

C. Sejarah Pemikiran Manusia tentang Tuhan
1. Pemikiran Barat atau manusia primitive
Proses perkembangan pemikiran manusia tentang tuhan menurut
teori evalusionisme adalah sebagai berikut :
a. Dinamisme
Paham ini mengaku adanya kekuatan (maging power) yang
berpengaruh dalam kehidupan manusia, kekuatan ini tebentuk
dalam kepercayaan hayati yang ditunjukkan pada benda-benda
(dianggap keramat)
b. Animisme
Paham ini mempercayai adanya peranan roh dalam kehidupan
manusia, roh dianggap selalu aktif walaupun sudah mati.
Paham ini membagi roh atas dua yaitu roh baik dan roh jahat
(nakal). c. Politeisme
Paham ini mempercayai dan menganggap banyak dewa
sebagai Tuhan sehingga dewa tersebut dipuja dan disembah
oleh manusia.
d. Henoteisme
Dari banyak dewa, selanjutnya manusia menyeleksi satu dewa
yang dianggap mempunyai kekuatan lebih yang kemudian
mereka anggap sebagai Tuhan
e. Monoteisme
Paham ini menyatakan satu tuhan untuk seluruh rakyat
2. Pemikiran Umat Islam
Islam mengawali pengenalam tentang Tuhan bersumber pada
tauhid, dalam Islam terdapat beberapa aliran yang bersifat liberal,
tradisional dan ada pula yang bersifat diantara keduanya, corak
pemikiran ini telah mewarnai sejarah pemikiran tentang ilmu
ketuhanan (ilmu tauhid) yang masing-masing berlainan pandangan
tentang Tuhan, di antara aliran tersebut yaitu (Nasution 1985 : 51- 52) :
6
a. Mu’tazilah
Kaum rasionalisme yang menekankan pemakaian akal pikiran
dalam memahami semua ajaran dan keimanan dalam Islam,
paham ini menghasilkan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan.
b. Qadariah
Paham ini berpendapat bahwa manusia memiliki kebebasan
dalam kehendak dan berusaha. c. Jabariah
Paham ini berteori bahwa manusia tidak mempunyai
kebebasan untuk berkehendak dan berbuat, Tuhan ikut di
dalamnya bila manusia berbuat.
d. Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah
Paham ini berteori bahwa manusia memiliki kebebasan dalam
kehendak dan berusaha, namun Tuhan jugalah yang
menentukan.

D. Tuhan Menurut Agama Wahyu
Pengkajian manusia tentang Tuhan yang hanya didasarkan atas
pengamatan dan pengalaman serta pemikiran manusia, tidak akan pernah
benar sebab Tuhan adalah sesuatu yang ghaib, informasi tentang asal usul
kepercayaan terhadap Tuhan menurut Islam dinyatakan dalam qur’an
sebagai berikut :
1. QS : 21 (Al-anbiya ) ayat 92
Artinya : sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu
semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhan-mu maka sembahlah
Aku.
2. QS. : 5 (Al-maidah) ayat 72 :
 Artinya : Al-masih berkata : hai bani ISrail sembahlah Allah, tuhanku
dan tuhanmu.
3. QS : 115 (Al-Ikhlas) ayat 1-4 :
1Artinya : Katakanlah Dia (Allah) yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan
yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, Dia (Allah) tidak beranak
dan tidak pula diperanakkan, dan tidak seorangpun yang setara dengan
Dia (Allah).
Dari penjelasan ayat-ayat tersebut di atas jelas bahwa Tuhan
adalah Allah dan kemahaesaan Allah tidak melalui teori evaluasi dan
evolusi melainkan melalui wahyu yang datang / diturunkan Allah SWT, hal
ini berarti bahw akonsep tauhid telah ada sejak datangnya Nabi Adam AS
dimuka bumi ini. Esa menurut konsep al-Qur'an, adalah tidak berbilang
antara sifat dan zat-Nya dan tidak berasal dari bagian-bagian dan tidak pula
dapat dibagi menjadi bagian-bagian.

E. Pembuktian Wujud Tuhan
Pembuktian wujud Tuhan dapat dilihat melalui berbagai metode
(Ash-Shiddieqy 1992 : 77)
a. Metode Pembuktian Ilmiah
Metode ini mengenal hakikat melalui percobaan dan pengamatan,
sedangkan aqidah agama berhubungan dengan alam semesta di luar
indra manusia yang tidak mungkin dilakukan percobaan (agama
didasarkan pada analogi dan induksi) menurut metode ini agama
batal, sebab agama tidak memiliki landasan ilmiah.
Suatu percobaan dianggap sebagai suatu percobaan ilmiah, tidak
hanya karena percobaan itu dapat diamati secara langsung,
demikian pula suatu analogi tidak dapat dianggap salah satunya
karena dia analog.
Dengan demikian tidak berarti bahwa agama “iman kepada yang
gahib” dan ilmu pengetahuan adalah percaya kepada pengamatan
ilmiah sebab baik agama maupun ilmu pengetahuan berlandaskan
keimanan pada yang ghaib. Sebenarnya apa yang disebut iman
kepada yang ghaib oleh orang mukmin adalah iman kepada hakikat
yang tidak dapat diamati, hal ini tidak berarti satu kepercayaan itu
buta tetapi justru merupakan suatu interpretasi yang baik terhadap
kenyataan yang tidak dapat diamati oleh para ilmuwan (sarjana)
b. Keberadaan Alam Membuktikan Adanya Tuhan
Adanya alam semesta serta organisasi yang menakjubkan dan
rahasianya yang pelik, harus memberikan penjelasan bahwa ada
sesuatu kekuatan yang telah menciptakannya suatu akal yang tidak
ada batasnya, setiap manusia normal percaya bahwa dirinya ada
dan percaya pula bahwa alam ini ada. Jika manusia percaya akan
eksistensi alam semesta maka secara logika harus percaya adanya
pencipta alam ini, oleh karena itu bagaimana akan percaya bahwa
alam semesta yang sedemikian luasnya ada dengan sendirinya
tanpa adanya pencipta (Ash-Shiddieqy 1992 : 47) seperti yang
tertuang dalam al-Qur'an, surat an-najm ayat 31:
Artinya : Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada dilangit
dan apa yang ada di bumi supaya Dia (Allah) memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah
mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).
c. Melalui Pendekatan Fisika membuktikan Adanya Tuhan
Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja kimia dan fisika di
alam semesta ini terus berlangsung serta kehidupan tetap berjalan,
hal ini membuktikan bahwa alam bukan bersifat azali, bila alam
bersifat azali maka sejak dulu kehilangan energinya, sesuai dengan
hukum tersebut dan tentu tidak akan ada lagi kehidupan di alam
modern ini, oleh karena itu pasti ada yang menciptakan alam yaitu
Tuhan (Ash-Shiddieqy 1992 : 204-205).

F. Rangkuman
Tuhan adalah penyebab utama (choice prima), yang menciptakan
alam beserta isinya, yang maha Esa dan menentukan perjalanan alam serta
awal dari segalanya. Hakikat Tuhan di dalam banyak terdapat di dalam al- Qur’an. Sejarah pemikiran tentang Tuhan menurut pandangan teori
evalusionisme adalah animisme, dinamisme, politheisme, henotheisme dan
monotheisme. Menurut pandangan pemikiran umat Islam adalah,
Mu’tazilah, Jabariah, Qadariyah dan Ahlul al-Sunnah Wa al-Jama'ah.
Pembuktian wujud Tuhan dapat melalui metode ilmiah, keberadaan
alam dan pendekatan fisika.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad Daud. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Ali, Zainuddin. 2008. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Ash-Shiddiqy, M. Hasbi. 1992. Sejarah dan Pengantar Ilmu
Tauhid/kalam. Jakarta: PT Bulan Bintang
Nasution, Harun.1985. Islam Ditinjau dari Beberapa Aspeknya. Jakarta: UI
Press

Comments

Popular posts from this blog

Sang Penghianat Besar Islam Era Modern

Penulisan sejarah biasanya berkaitan erat dengan siapa yang menjadi penguasa di zaman sejarah tersebut dibuat. Sebagai contoh sederhana, di zaman Soeharto berkuasa, ia menciptakan sejarah tentang jasa-jasanya menyelamatkan bangsa dan negara dari kudeta. Namun di zaman reformasi, banyak pakar sejarah yang berusaha merevisi ulang semua dogma tersebut. Contoh lain adalah nama Mustafa Kemal Attaturk. Dalam sejarah dunia dia dianggap sebagai bapak pembaharu Turki modern yang namanya begitu harum sebagai peletak tonggak sekulerisme Turki. Namun bila kita jeli melihat sejarah dalam sudut pandang yang lain, Attaturk adalah orang Yahudi yang menyamar jadi muslim untuk menghancurkan Islam dari dalam. Dialah orang yang mengabolisi Khilafah Islam dibubarkan pada 3 Maret 1924. Dia adalah pengkhianat sekaligus pecundang. Terjagalnya Khilafah tanpa daya pada bulan 28 Rajab 1342 H bertepatan dengan 3 Maret 1924 M bukanlah terjadi dengan sekejap mata. Sebagaimana kebaikan yang perlu proses untuk t...

Langkah Kaki: Menggali Potensi Mutiara Celagen

C elagen, sebuah nama desa yang sangat asing di kalangan orang awam pada umumnya. Begitu pula aku yang tak pernah terbersit di pikiranku bahwa akan singgah di daerah tersebut. Wajar jika orang-orang asing mendengar nama desa Celagen. Desa Celagen terletak di kecamatan Pongok, kabupaten Bangka Selatan, provinsi Bangka Belitung. Letaknya di tengah lautan membuat pulau ini terpencil dari pusat administrasi kabupaten Bangka Selatan. Namun kali ini, aku benar-benar melangkahkan kaki di desa Celagen, aku pun tak menyangka bisa sampai kesini. Perguruan tinggi lah yang membawaku kesini, melalui Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang Pengabdian Masyarakat kami bisa sampai kesini. Bersama 7 teman yang luar biasa dan 1 diantaranya merupakan putri daerah desa ini dan sekaligus yang membuka jalan bagi kami untuk membuka mata kami tentang kondisi pendidikan di desa ini. Akses yang sulit pun menjadi rintangan bagi siapapun yang ingin mengunjungi desa tersebut. Jika perjalanan dimul...

Pengusaha Klien

Sejak bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya hingga saat ini, meskipun telah diupayakan dengan berbagai kebijakan ekonomi politik, kelompok pengusaha dengan klarifikasi seperti itu belum tampak. Yang muncul adalah jenis pengusaha yang keberadaan nya tergantung pada fasilitas pemerintah atau yang lebih dikenal dengan pengusaha klien. Pengusaha birokrasi sebagai kekuatan yang dominan atau sering disebut sebagai rezim otoriterisme birokratik, berkaitan erat dengan proses pembangunan tang dilaksanakan di Negara berkembang. Ada 5 indikator dari suatu rezim birokratik otoriter menurut Guilermo O’Donnel: 1. Tidak berlakunya hipotesis modernisasi dengan demokratis 2. Negara sebagai variable penting untuk melaksanakan perubahan tanpa dipengaruhi oleh kekuatan social lainnya 3. Militer sebagai lembaga pendukung ekonomi 4. Pentingnya koalisi antara kekuatan dominan yang mendukung rezim tersebut 5. Memasukkan variable internasional Sifat rezim Orde Baru 1. Pemerintah dipegang oleh m...